KRT. AKHIR LUSONO, S.Sn, M.M

Akhir Lusono
Akhir Losono
Akhir Lusono

MC




PROFESI Master of Ceremony (MC) merupakan salah satu pekerjaan yang saat ini memiliki peluang bagus untuk ditekuni. Nyaris setiap kegiatan yang melibatkan banyak orang dapat dipastikan membutuhkan MC atau pembawa acara guna menata protokoler kegiatan agar tertata dengan baik. Sehingga akan sangat bermanfaat bila seseorang memiliki kemampuan atau setidaknya punya ketrampilan ini, demikian hal itu disampaikan praktisi MC tiga bahasa Akhir Lusono S.Sn.,MM.

Dijelaskan Akhir, pembawa acara memang bukan sekadar membacakan urutan rangkaian acara yang telah disusun oleh pihak panitia atau penyelenggara kegiatan. Namun seorang pembawa acara harus mampu membangun suasana menjadi lebih nyaman dan memikiki kesan sesuai dengan tujuan kegiatan itu digelar. Sehingga kemampuan publik speaking serta perbenbaharaan berbagai ilmu pengetahuan serta pengalaman akan sangat membantu bagi seorang MC dalam menjalankan pekerjaannya.
“Tugas seorang MC atau pembawa acara yang dalam bahasa Jawa sering disebut pambiwara tata lumaksana adicara, selain harus memiliki kemampuan berbahasa yang baik, memiliki pengetahuan luas serta kaya akan pengalaman sangat membantu dalam menjalankan pekerjaann ini,” tutur Akhir.
Saat ini begitu menurut Akhir, masih sedikit wanita yang benar-benar total menekuni profesi sebagai MC sehingga dari pelatihan ini nantinya setidaknya ada salah seorang yang bisa menjadi MC yang profesional. Ditegaskan pula, menjadi seorang MC memang harus bisa menempatkan diri sesuai dengan agenda acara yang sedang dipandunya. Sehingga menurut dia, kemampuan adaptasi dengan situasi harus benar-benar dimiliki serta cerdas dalam mensikapi situasi yang darurat.
Terlebih dalam acara non formal terkait dengan tradisi tertentu seperti pernikahan misalnya, diterangkan Akhir ini akan menguras kemampuan seorang MC untuk jeli membangun suasana agar tetap terjaga suasana yang menggembirakan. Akan berbeda dengan kegiatan hiburan misalnya pentas dan berbagai atraksi budaya, seorang MC bisa mengikuti alur seusai dengan mood suasananya.
“Akan beda lagi ketika menjadi MC pada kegiatan resmi seperti sertijab dan acara formal dalam sebuah instansi, norma yang berlaku dalam instansi itu harus benar-benar dipegang dulu agar dalam melaksanakan tugas tidak berbenturan,” tandasnya.
Kemampuan ngadi sarira dan ngadi busana dalam khasanah budaya Jawa akan sangat membantu ketika sedang menjalankan tugas terkait dengan kegiatan acara tertentu. Kemampuan berkepribadian yang dalam istilah Jawa sering disebut ngadi sarira, menurut dia penting bagi seorang MC dalam membawa diri di suatu acara. Selain itu ngadi busana,juga merupakan ketramoilan tersendiri bagi seorang MC agar tidak melakukan kebodohan salah kustum, istilahnya.
“Ini penting bagi siapa saja apa lagi seorang MC nagdi sarira dan ngadi busana, bisa membawa diri dalam pergaulan dan lingkungan juga jangan sampai salah kustum ketika bertugas dalam suatu acara, jadi memang butuh kecermatan,” pungkasnya. 
Back To Top